Laman

Rabu, 30 November 2011

Penggolongan dan Pembekuan Darah



Sistem ABO
Salah satu penggolongan darah adalah sistem A,B,O. Sistem ini dikemukanan oleh Karl Landsteiner (1901). Penggolongan darah ini didasarkan pada ada tidaknya aglutinogen (antigen) tertentu di dalam sel darah merahnya.
Aglutinogen adalah protein darah yan terdapat dalam eritrositdan berfungsi sebagai antigen, sedangkan Aglutinin merupakan protein darah yang terdapat dalam plasma darah sebagai anti bodi. Ada dua macam aglutinin, yaitu: aglutinin α (zat anti A) , dan aglitinin β (zat anti B). Jika aglutinogen A bertemu dengan aglutinin α (zat anti A) maka akan terjadi penggumpalan (aglutinasi), dan demikian juga halnya pada aglutinin β.
Menurut sistem A, B, O penggolongan darah manusia dibedakan atas empat macam yang didasari oleh ada tidaknya senyawa aglutinogen dan aglutinin, yaitu :
·         Golongan darah A,
apabila di dalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen A (antigen A) yang dikendalikan oleh gen IA. Dan plasma darahnya mengandung aglutinin β (zat anti B).
·         Golongan darah B,
apabila di dalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen B (antigen B) yang dikendalikan oleh gen IB. Dan plasma darahnya mengandung aglutinin α (zat anti A).
·         Golongan darah A B,
apabila di dalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen A dan B (antigen A dan B) yang masing-masing dikendalikan oleh gen IA dan IB. Dan plasma darahnya tidak mengandung  aglutinin α (zat anti A)maupun aglutinin β (zat anti B).
·         Golongan darah O,
apabila di dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B (antigen A dan B). keadaan ini timbul karena dikendalikan oleh gen IO yang bersifat sensitif, baik terhadap gen IA maupun IB. Dan plasma darahnya mengandung aglutinin α (zat anti A)dan aglutinin β (zat anti B).

Golongan darah ABO diperiksa dengan mengambil darah kapiler sebanyak 2 tetes yang diletakkan pada kaca objek terpisah. Tetes yang pertama ditambah 1 tetes serum yang mengandung anti-A, dan tetes kedua ditambah 1 tetes serum anti-B. Tambahkan larutan NaCl 0.9% secukupnya, kemudian lakukan pengenceran. Yang dilihat adalah reaksi aglutinasi (penggumpalan berbentuk bintik-bintik merah gelap atau merah kehitaman), yang terjadi antara aglutinin dan aglutinogen yang sesuai. Sama halnya dengan uji Rh. Serum yang ditambahkan mengandung anti-D (anti-Rh), sehingga jika tampak hasil aglutinasi berarti Rh positif, demikian sebaliknya.

Sistem Rh
Sistem rhesus ini ditemukan melalui penyuntikan sel-sel darah merah kera Macacca rhesus kepada marmot (guinea-pig) untuk mendapatkan anti serum. Anti serum yang didapat ternyata bereaksi dengan sel-sel darah merah. , antigen-Rh yang ditemukan dalam darah kera Macaca rhesus oleh Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940 itu juga ditemukan dalam darah manusia.
Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu :

1.                  Orang Rh-positif (Rh+), berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh (antibodi Rh).
2.                  Orang Rh-negatif (Rh-), berarti darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang  ditunjukkan dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan anti-Rh (antibodi Rh).

Menurut Landsteiner golongan darah Rh ini termasuk keturunan (herediter) yang diatur oleh satu gen yang terdiri dari 2 alel, yaitu Rh dan rh. Rh dominan terhadap rh sehingga terbentuknya antigen-Rh ditentukan oleh gen dominan Rh. Orang bergolongan darah Rh+ jika mempunyai genotip RhRh atau Rhrh, sedangkan orang Rh- mempunyai genotip rhrh..

Pembekuan Darah

Saat terjadinya luka, maka bagian permukaan di bawah endohtel (matrix yang mengandung kollagen) terbuka dan Trombosit mempunyai reseptornya. Maka dia akan datang ke tersebut, dan akan melakukan kontraksi secara reflek agar tidak banyak darah yang mengalir keluar.
Dengan cara merubah dirinya dari bulat menjadi bentuk bintang dan menempel bagian yang bocor. hanya dalam hitungan detik saat terluka.Trombosit kemudian mengeluarkan isi granulanya dan membentuk protrombin, dengan bantuan enzim tromboplastin (trombokinase),  ion Ca2+ , dan vitamin K, protrombin kemudian membentuk trombin. Dengan bantuan trombin inilah baru kemudian bisa dihasilkan fibrinogen yang nantinya akan menjadi benang-benang fibrin dan menutupi bagian yang terbuka dan akhirnya menyebabkan darah membeku.

4 komentar:

Tuliskan Komentar Anda Yang Bersifat Membangun Di Sini . .