Laman

Minggu, 20 November 2011

JAMUR ASCOMYCOTINA



Pernahkah kalian makan tapai singkong atau tapai ketan? Apa rasanya? Tapai adalah salah satu jenis makanan yang dalam pembuatannya melibatkan jamur. Jamur yang digunakan dalam pembuatan tapai ini termasuk dalam golongan Ascomycotina.
Ciri-ciri Ascomycotina :
a.       Struktur tubuhnya ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang membentuk meselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria)
b.      Hifa bersekat dan memiliki banyak inti
c.       Cara hidupnya ada yang saprofit pada bahan sampah dan makanan, misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman, misalnya Meliala mangifera.
d.      Sporanya tidak berflagel dan dibentuk di dalam askus. Pembentukan sporanya melalui peristiwa berikut:
-          Kopulasi, yaitu bertemunya gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina (askogonium).
-          Plasmogami, yaitu bersatunya plasma kedua gametangium.
-          Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang berasal dari dua gametangium dan menghasilkan Zigot.
-          Pembelahan reduksi dari zigot, dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen.
e.       Perkembangbiakan generatifnya dengan askus

Reproduksi dan daur hidup Ascomycotina
a.      Perkembangbiakan Aseksual (Vegetatif)
-          Pada jamur bersel  banyak berlangsung dengan membentuk Konida atau Konidiospora yang merupakan spora vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung hifa yang tegak, bersekat dan berjumlah empat butir, misalnya Fusarium. Pada beberapa Fusarium ada juga yang membentuk tak beraturan.
-          Pada jamur bersel satu berlangsung dengan cara membentuk Tunas (blastospora). Pada waktu masih muda, tunas menempel pada sel induk dan setelah dewasa, tunas melepaskan diri dari sel induk, misalnya Saccharomyces.

b.      Perkembangbiakan Seksual (Generatif)
-          Pada jamur bersel satu (misalnya Saccharomyces) berlangsung dengan cara Konjugasi dan menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot kemudian tumbuh menjadi askus (berbentuk kantong panjang berisi askospora). Di dalam askus terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan empat sel askospora haploid (n) yang merupakan spora generatif.
-          Pada jamur bersel banyak konidiospora/askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang membentuk miselium dan ujung miselium yang vegetatif berubah fungsi membentuk askogonium (oogonium) dan ujung lain dari miselium membentuk anteridium. Askogonium membentuk tonjolan (trikogen) yang menghubungkan askogonium dan anteridium. Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium berpasangan dengan inti-inti anteridium. Askogonium yang memiliki pasangan inti membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan buah. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis) menghasilkan 8 spora askus (askospora) yang haploid (n).

Peranan Ascomycotina dalam kehidupan
Beberapa peranan jamur golongan Ascomycotina bagi kehidupan antara lain:

-          Saccharomyces cerevisiae, mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dalam proses fermentasi sehingga banyak digunakan sebagai pengembang roti dan kue.
reaksi :   C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + energi
(glukosa)           (alkohol)
-          Saccahromyces ellipsoides, untuk fermentasi cairan buah anggur menjadi minuman anggur.
-          Saccharomyces tuac, untuk mengubah air nira menjadi tuak
-          Apergillus niger, untuk menjernihkan sari buah dan penyebab otomycosis.
-          Aspergillus oryzae, untuk melunakan adonan roti.
-          Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap, tauco, sake, asam nirat dan asam oksalat.
-          Aspergillus flavus, penghasil racun olfatocsin.
-          Penicillium notatum → penghasil zat aantibiotik
-          Penicillium chrysogenum  → penghasil zat antibiotik
-          Penicillium glaucum, hidup pada sisa oti dan nasi
-          Neurospora (Monilia sitophila), untuk pembuatan oncom
-          Trichoderma, penghasil enzim selulosa dalam jumlah yang cukup besar dan berfungsi untuk mencerna selulosa.  

Pernahkah kalian makan tapai singkong atau tapai ketan? Apa rasanya? Tapai adalah salah satu jenis makanan yang dalam pembuatannya melibatkan jamur. Jamur yang digunakan dalam pembuatan tapai ini termasuk dalam golongan Ascomycotina.
Ciri-ciri Ascomycotina :
a.       Struktur tubuhnya ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang membentuk meselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria)
b.      Hifa bersekat dan memiliki banyak inti
c.       Cara hidupnya ada yang saprofit pada bahan sampah dan makanan, misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman, misalnya Meliala mangifera.
d.      Sporanya tidak berflagel dan dibentuk di dalam askus. Pembentukan sporanya melalui peristiwa berikut:
-          Kopulasi, yaitu bertemunya gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina (askogonium).
-          Plasmogami, yaitu bersatunya plasma kedua gametangium.
-          Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang berasal dari dua gametangium dan menghasilkan Zigot.
-          Pembelahan reduksi dari zigot, dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen.
e.       Perkembangbiakan generatifnya dengan askus

Reproduksi dan daur hidup Ascomycotina
a.      Perkembangbiakan Aseksual (Vegetatif)
-          Pada jamur bersel  banyak berlangsung dengan membentuk Konida atau Konidiospora yang merupakan spora vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung hifa yang tegak, bersekat dan berjumlah empat butir, misalnya Fusarium. Pada beberapa Fusarium ada juga yang membentuk tak beraturan.
-          Pada jamur bersel satu berlangsung dengan cara membentuk Tunas (blastospora). Pada waktu masih muda, tunas menempel pada sel induk dan setelah dewasa, tunas melepaskan diri dari sel induk, misalnya Saccharomyces.

b.      Perkembangbiakan Seksual (Generatif)
-          Pada jamur bersel satu (misalnya Saccharomyces) berlangsung dengan cara Konjugasi dan menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot kemudian tumbuh menjadi askus (berbentuk kantong panjang berisi askospora). Di dalam askus terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan empat sel askospora haploid (n) yang merupakan spora generatif.
-          Pada jamur bersel banyak konidiospora/askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang membentuk miselium dan ujung miselium yang vegetatif berubah fungsi membentuk askogonium (oogonium) dan ujung lain dari miselium membentuk anteridium. Askogonium membentuk tonjolan (trikogen) yang menghubungkan askogonium dan anteridium. Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium berpasangan dengan inti-inti anteridium. Askogonium yang memiliki pasangan inti membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan buah. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis) menghasilkan 8 spora askus (askospora) yang haploid (n).

Peranan Ascomycotina dalam kehidupan
Beberapa peranan jamur golongan Ascomycotina bagi kehidupan antara lain:

-          Saccharomyces cerevisiae, mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dalam proses fermentasi sehingga banyak digunakan sebagai pengembang roti dan kue.
reaksi :   C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + energi
(glukosa)           (alkohol)
-          Saccahromyces ellipsoides, untuk fermentasi cairan buah anggur menjadi minuman anggur.
-          Saccharomyces tuac, untuk mengubah air nira menjadi tuak
-          Apergillus niger, untuk menjernihkan sari buah dan penyebab otomycosis.
-          Aspergillus oryzae, untuk melunakan adonan roti.
-          Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap, tauco, sake, asam nirat dan asam oksalat.
-          Aspergillus flavus, penghasil racun olfatocsin.
-          Penicillium notatum → penghasil zat aantibiotik
-          Penicillium chrysogenum  → penghasil zat antibiotik
-          Penicillium glaucum, hidup pada sisa oti dan nasi
-          Neurospora (Monilia sitophila), untuk pembuatan oncom
-          Trichoderma, penghasil enzim selulosa dalam jumlah yang cukup besar dan berfungsi untuk mencerna selulosa.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar Anda Yang Bersifat Membangun Di Sini . .