Pernahkah
kalian makan tapai singkong atau tapai ketan? Apa rasanya? Tapai adalah salah
satu jenis makanan yang dalam pembuatannya melibatkan jamur. Jamur yang digunakan
dalam pembuatan tapai ini termasuk dalam golongan Ascomycotina.
Ciri-ciri
Ascomycotina :
a. Struktur
tubuhnya ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang
membentuk meselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang
membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria)
b. Hifa
bersekat dan memiliki banyak inti
c. Cara
hidupnya ada yang saprofit pada bahan sampah dan makanan, misalnya Neurospora
crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman,
misalnya Meliala mangifera.
d. Sporanya
tidak berflagel dan dibentuk di dalam askus. Pembentukan sporanya melalui
peristiwa berikut:
-
Kopulasi, yaitu bertemunya gametangium
jantan (anteridium) dan gametangium betina (askogonium).
-
Plasmogami, yaitu bersatunya plasma
kedua gametangium.
-
Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang
berasal dari dua gametangium dan menghasilkan Zigot.
-
Pembelahan reduksi dari zigot,
dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen.
e. Perkembangbiakan
generatifnya dengan askus
Reproduksi dan daur
hidup Ascomycotina
a.
Perkembangbiakan
Aseksual (Vegetatif)
-
Pada jamur bersel banyak berlangsung dengan membentuk Konida
atau Konidiospora yang merupakan spora vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung
hifa yang tegak, bersekat dan berjumlah empat butir, misalnya Fusarium. Pada
beberapa Fusarium ada juga yang membentuk tak beraturan.
-
Pada jamur bersel satu berlangsung
dengan cara membentuk Tunas (blastospora). Pada waktu masih muda, tunas
menempel pada sel induk dan setelah dewasa, tunas melepaskan diri dari sel
induk, misalnya Saccharomyces.
b.
Perkembangbiakan
Seksual (Generatif)
-
Pada jamur bersel satu (misalnya
Saccharomyces) berlangsung dengan cara Konjugasi dan menghasilkan zigot diploid
(2n). Zigot kemudian tumbuh menjadi askus (berbentuk kantong panjang berisi
askospora). Di dalam askus terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan empat
sel askospora haploid (n) yang merupakan spora generatif.
-
Pada jamur bersel banyak
konidiospora/askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang membentuk
miselium dan ujung miselium yang vegetatif berubah fungsi membentuk askogonium
(oogonium) dan ujung lain dari miselium membentuk anteridium. Askogonium
membentuk tonjolan (trikogen) yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium
berpasangan dengan inti-inti anteridium. Askogonium yang memiliki pasangan inti
membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa
dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan
buah. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus
membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis) menghasilkan 8 spora
askus (askospora) yang haploid (n).
Peranan
Ascomycotina dalam kehidupan
Beberapa peranan jamur
golongan Ascomycotina bagi kehidupan antara lain:
-
Saccharomyces cerevisiae, mengubah
glukosa menjadi alkohol dan CO2 dalam proses fermentasi sehingga banyak
digunakan sebagai pengembang roti dan kue.
reaksi : C6H12O6 →
2C2H5OH + 2CO2 + energi
(glukosa)
(alkohol)
-
Saccahromyces ellipsoides, untuk fermentasi
cairan buah anggur menjadi minuman anggur.
-
Saccharomyces tuac, untuk
mengubah air nira menjadi tuak
-
Apergillus niger, untuk
menjernihkan sari buah dan penyebab otomycosis.
-
Aspergillus oryzae, untuk
melunakan adonan roti.
-
Aspergillus wentii, untuk
pembuatan kecap, tauco, sake, asam nirat dan asam oksalat.
-
Aspergillus flavus, penghasil
racun olfatocsin.
-
Penicillium notatum → penghasil
zat aantibiotik
-
Penicillium chrysogenum →
penghasil zat antibiotik
-
Penicillium glaucum, hidup pada
sisa oti dan nasi
-
Neurospora (Monilia sitophila), untuk pembuatan
oncom
-
Trichoderma, penghasil
enzim selulosa dalam jumlah yang cukup besar dan berfungsi untuk mencerna
selulosa.
Pernahkah
kalian makan tapai singkong atau tapai ketan? Apa rasanya? Tapai adalah salah
satu jenis makanan yang dalam pembuatannya melibatkan jamur. Jamur yang digunakan
dalam pembuatan tapai ini termasuk dalam golongan Ascomycotina.
Ciri-ciri
Ascomycotina :
a. Struktur
tubuhnya ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang
membentuk meselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang
membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria)
b. Hifa
bersekat dan memiliki banyak inti
c. Cara
hidupnya ada yang saprofit pada bahan sampah dan makanan, misalnya Neurospora
crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman,
misalnya Meliala mangifera.
d. Sporanya
tidak berflagel dan dibentuk di dalam askus. Pembentukan sporanya melalui
peristiwa berikut:
-
Kopulasi, yaitu bertemunya gametangium
jantan (anteridium) dan gametangium betina (askogonium).
-
Plasmogami, yaitu bersatunya plasma
kedua gametangium.
-
Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang
berasal dari dua gametangium dan menghasilkan Zigot.
-
Pembelahan reduksi dari zigot,
dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen.
e. Perkembangbiakan
generatifnya dengan askus
Reproduksi dan daur
hidup Ascomycotina
a.
Perkembangbiakan
Aseksual (Vegetatif)
-
Pada jamur bersel banyak berlangsung dengan membentuk Konida
atau Konidiospora yang merupakan spora vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung
hifa yang tegak, bersekat dan berjumlah empat butir, misalnya Fusarium. Pada
beberapa Fusarium ada juga yang membentuk tak beraturan.
-
Pada jamur bersel satu berlangsung
dengan cara membentuk Tunas (blastospora). Pada waktu masih muda, tunas
menempel pada sel induk dan setelah dewasa, tunas melepaskan diri dari sel
induk, misalnya Saccharomyces.
b.
Perkembangbiakan
Seksual (Generatif)
-
Pada jamur bersel satu (misalnya
Saccharomyces) berlangsung dengan cara Konjugasi dan menghasilkan zigot diploid
(2n). Zigot kemudian tumbuh menjadi askus (berbentuk kantong panjang berisi
askospora). Di dalam askus terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan empat
sel askospora haploid (n) yang merupakan spora generatif.
-
Pada jamur bersel banyak
konidiospora/askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang membentuk
miselium dan ujung miselium yang vegetatif berubah fungsi membentuk askogonium
(oogonium) dan ujung lain dari miselium membentuk anteridium. Askogonium
membentuk tonjolan (trikogen) yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium
berpasangan dengan inti-inti anteridium. Askogonium yang memiliki pasangan inti
membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa
dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan
buah. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus
membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis) menghasilkan 8 spora
askus (askospora) yang haploid (n).
Peranan
Ascomycotina dalam kehidupan
Beberapa peranan jamur
golongan Ascomycotina bagi kehidupan antara lain:
-
Saccharomyces cerevisiae, mengubah
glukosa menjadi alkohol dan CO2 dalam proses fermentasi sehingga banyak
digunakan sebagai pengembang roti dan kue.
reaksi : C6H12O6 →
2C2H5OH + 2CO2 + energi
(glukosa)
(alkohol)
-
Saccahromyces ellipsoides, untuk fermentasi
cairan buah anggur menjadi minuman anggur.
-
Saccharomyces tuac, untuk
mengubah air nira menjadi tuak
-
Apergillus niger, untuk
menjernihkan sari buah dan penyebab otomycosis.
-
Aspergillus oryzae, untuk
melunakan adonan roti.
-
Aspergillus wentii, untuk
pembuatan kecap, tauco, sake, asam nirat dan asam oksalat.
-
Aspergillus flavus, penghasil
racun olfatocsin.
-
Penicillium notatum → penghasil
zat aantibiotik
-
Penicillium chrysogenum →
penghasil zat antibiotik
-
Penicillium glaucum, hidup pada
sisa oti dan nasi
-
Neurospora (Monilia sitophila), untuk pembuatan
oncom
-
Trichoderma, penghasil
enzim selulosa dalam jumlah yang cukup besar dan berfungsi untuk mencerna
selulosa.