Sistem
Transportsi Cacing Tanah
Darah pada cacing tanah beredar di dalam pembuluh,
oleh sebab itu disebut sebagai peredaran darah tertutup. Darah pada cacing
tanah terdiri atas plasma dan butir-butir darah. Plasma darah mengandung
hemoglobin sehingga mampu mengikat oksigen.
Nama alat dan struktur alat transportasi
pada cacing tanah terdiri atas:
a. Pembuluh
darah, berfungsi
sebagai saluran darah terdiri atas:
·
Pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah yang melintang pada bagian punggung
(dorsal) cacing tanah.
·
Pembuluh darah perut (ventral), pembuluh darah yang melintang pada bagian perut
(ventral) cacing tanah
b. Pembuluh
kapiler, yang berupa saluran
yang menghubungkan
pembuluh punggung dengan pembuluh perut. Berfungsi sebagai saluran darah.
c. Lengkung
aorta, yang berfungsi sebagai jantung, sejenis saluran yang berdinding tebal, lebar dan berdenyut.
Cacing tanah menyerap oksigen melalui seluruh
permukaan tubuhnya secara difusi. Oksigen tersebut akan masuk ke dalam pembuluh
darah kapiler. Selanjutnya oksigen akan diangkut oleh darah melalui pembuluh
darah punggung kemudian masuk ke pembuluh darah di usus yang kaya zat-zat
makanan. Selanjutnya darah dari pembuluh darah punggung akan menuju ke lengkung
aorta. Lengkung aorta berdenyut dan berfungsi sebagai jantung.
Dari lengkung aorta, darah mengalir ke tubuh bagian
depan dan bagian belakang melalui pembuluh perut. Dari pembuluh perut, darah
melalui kapiler kemudian masuk kembali kepembuluh punggung dan kemudian kembali
lagi ke lengkung aorta, demikian seterusnya.
Sistem Transportasi Serangga
Sistem peredaran darah pada serangga merupakan
sistem peredaran darah terbuka, karena darah beredar tanpa melalui pembuluh
darah.
Nama dan struktur alat-alat transportasi pada belalang antara
lain:
a. Jantung
pembuluh, berupa
gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung dan berfungsi sebagai jantung.
b. Aorta,
saluran di muara jantung
pembuluh, berfungsi sebagai saluran darah
c. Ostium
(lubang halus), pori-pori
kecil dan berdenyut pada jantung pembuluh dan berfungsi menyalurkan darah dari
seluruh jaringan tubuh kembali ke jantung pembuluh.
Sistem peredarah darah pada serangga, misalnya pada
belalang. Sistem transportasi pada belalang terdiri atas pembuluh beruas-ruas
yang menyerupai gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung, di atas
saluran pencernaan. Bagian belakang pembuluh tersebut tertutup dan bagian
depannya terbuka. Pembuluh ini berfungsi sebagai jantung dan disebut sebagai
jantung pembuluh.
Pada saat jantung pembuluh berdenyut, darah keluar
dari jantung pembuluh dan mengalir ke bagian depan aorta. Dari aorta ke
jaringan tubuh dan beredar bebas di dalam rongga-rongga tubuh (hemosoel) tanpa
melalui pembuluh darah. Dari seluruh tubuh, darah masuk kembali ke jantung
pembuluh melalui ostium. Darah pada serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga
hanya berfungsi menggangkut sari makanan. Plasma darah pda serangga berwarna
jernih dikarenakan mengandung sel-sel darah yang tidak berwarna, dan bekerja
sebagai fagosit untuk membinasakan organisme asing.
Oksigen pada belalang di edarkan oleh sistem trakea.
Oksigen masuk melalui stigma. Stigma berbentuk lubang sepasang dan terdapat
pada setiap ruas tubuhnya. Kemudian dari stigma, oksigen masuk ke dalam trakea
dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan Komentar Anda Yang Bersifat Membangun Di Sini . .